Sabtu, 28 Juni 2014

ALIRAN-ALIRAN/MAHZAB-MAHZAB FIQH DALAM ISLAM

STUDI ISLAM
RESUME TENTANG ALIRAN-ALIRAN/MAHZAB-MAHZAB FIQH DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH
DESTA VANTYCA
KELAS
KIMIA IIB
NIM : 1113096000064
DOSEN : SYARIF HIDAYATULLAH,M.S.I




UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI KIMIA
TAHUN ANGAKATAN 2013-2014
ALIRAN-ALIRAN/ MAHZAB-MAHZAB FIQH DALAM ISLAM

A.   ALIRAN-ALIRAN/MAHZAB-MAHZAB FIQH
I.             PENDAHULUAN
1.    PENGERTIAN MAHZAB
Mazhab (bahasa Arabمذهب, madzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Secara Bahasa,mazhab adalah tempat pergi/pendapat. Sedamgkan menurut istilah ,mahzab adalah pendapat,fatwa,paham,aliran,atau metode imam mujtahid baik cara atau pendapat tentang masalah hokum dari suatu masalah hokum dari suatu peristiwa berdasarkan Nash islam .
2.    SEJARAH MAHZAB
Sebenarnya ikhtilaf  telah ada di masa sahabat, hal ini terjadi antara lain karena perbedaan pemahaman di antara mereka dan perbedaan nash(sunnah) yang sampai kepada mereka, selain itu juga karena pengetahuan mereka dalam masalah hadis tidak sama dan juga karena perbedaan pandangan tentang dasar penetapan hukum dan berlainan tempat.
Sejalan dengan pendapat di atas, Qasim Abdul Aziz Khomis menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ikhtilaf di kalangan sahabat ada tiga yakni :
1. Perbedaan para sahabat dalam memahami nash-nash al-Qur’an.
2. Perbedaan para sahabat disebabkan perbedaan riwayat.
3. Perbedaan para sahabat disebabkan karena ra’yu.

3.    FAKTOR-FAKTOR BERKEMBANGNYA MAHZAB
1.       Semakin luas wilayah umat islam di dunia
2.      Interaksi antara umat islam dengan bangsa yang ditaklukannya
3.       Wilayah taklukan menjadi ibukota khilafah
4.      Adanya dukungan dari pemerintahan untuk ilmu pengetahuan


4    MACAM-MACAM MAHZAB
Mahzab yang bertahan sampe sekarang adalah:
1.       Mahzab Hanafi      : Imam Abu Hanifah
2.      Mahzab Maliki       : Imam Malik Bin Anas
3.       Mahzab Syafi’I       : Imam Al Syai’i
4.      Mahzab Hanbali    : Imam Ahmad Bin Hanbal

5.    FAKTOR 4 MAHZAB TERSEBUT MASIH BERTAHAN SAMPAI SEKARANG

1.       Pendapatnya dikumpul / dibukukan oleh Imam Mahzab/Para Muridnya
2.      Para murid Imam Mahzab berusaha menyebarluaskan pendapat Imam Mahzab
3.       Para Murid Imam Mahzab memiliki pengaruh dalam masyarakat
4.      Mayoritas ulama menyarankan para hakim mengambil keputusan yang berasal dari keempat mahzab

II.           IMAM-IMAM MAHZAB
1. MAHZAB HANAFI
Didirikan oleh An-Nu’man bin Tsabit atau lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanifah. Beliau berasal dari Kufah dari keturunan bangsa Persia.
A.     BIOGRAFI:
a.        Nama Lengkap           : Abu Hanifah Bin Tsabit Bin Zautha al Thaimi
b.      Keturunan                   : Persia
c.       Lahir                            : Kufah, 80 H/699 M
d.      Wafat                          : Baghdad,150 H/767 M
Beliau hidup dalam dua masa, Daulah Umaiyah dan Abbasiyah. Beliau termasuk pengikut tabiin , sebagian ahli sejarah menyebutkan, ia bahkan termasuk Tabi’in.
Mazhab Al-Hanafiyah sebagaimana dipatok oleh pendirinya, sangat dikenal sebagai terdepan dalam masalah pemanfaatan akal/ logika dalam mengupas masalah fiqih. Beliau sangat berhati-hati dalam menerima sebuah hadits. Bila beliau tidak terlalu yakin atas keshahihah suatu hadits, maka beliau lebih memlih untuk tidak menggunakannnya. Dan sebagai gantinya, beliau menemukan begitu banyak formula seperti mengqiyaskan suatu masalah dengan masalah lain yang punya dalil nash syar’i


B.    KARYA
1.       Fiqh Al-Akbar
2.      Al Alim Wa Al Muta’alim
3.       Musnad Fiqh Al-Akbar

C.   MURID-MURID
1.       Abu Yusuf Ya’qub Bin Ibrahim Al Anshari (113-182 H)
2.      Muhammad Bin Hasan Al-Syaibani (132-182 H)
3.       Zufar Bin Huzail Bin Al-Kufi (110-158 H)
4.      Al Hasan Bin Ziyad Al-Lu’lui (133-204 H)

D.   PENYEBARAN MAHZAB
Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat :
1.       Asia Selatan (PakistanIndiaBangladeshSri Lanka, dan Maladewa),
2.      Mesir bagian Utara,
3.       Irak, Turki,Balkan,Cina,dan Palestina (campuran Syafi’i dan Hanafi),
4.      Asia Tengah,Tunisia,Turkistan,Syiria,dan Lebann
5.      Kaukasia (ChechnyaDagestan).dan Rusia
6.       Khalifah Abbasyiah dan Utsmaniyyah

E.    DASAR-DASAR MAHZAB
1.       Al Qur’an
2.      Al Sunnah                           : Tidak bertentangan dengan Al Qiyas dan Faqih
3.       Aqwal Alshahabah             : Al Ijma (Konsesus)/Fatwa Shahabah (berbeda pendapat)
4.      Al Qiyas                             : Menganalogikan masalah yang ada berdasarkan hukum yang telah ada pada Al Qur’an dan Hadist
5.      Al Istihsan                         : Mengutamakan Qiyas Khafi daripada Qiyas Jali
6.       Al-Urf                               : Kebiasaan tidak bertentangan dengan Al Qur’an&Hadist
7.      Al Hiyal Al Syar’iyah          : Menghindar dari mudarat/haram  melalui cara yang tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist.
2. MAHZAB MALIK BIN ANAS
Mazhab ini didirikan oleh Imam Malik bin Anas bin Abi Amir Al-Ashbahi (93 – 179H).Berkembang sejak awal di kota Madinah dalam urusan fiqh dan hadist.

A.   BIOGRAFI
a.       Nama Lengkap: Abu Abdillah Malik Bin Anas Bin Malik bin Abu Amir Bin Al Harits
b.      Lahir : Madinah, 93H/712 M
c.       Wafat: Madinah,Ahad 10 Rabiul Awal 179H/798 M
d.      MasaHidup : Khalifah Harun Al Rasyid dari Abbasyiah
Mazhab ini ditegakkan di atas doktrin untuk merujuk dalam segala sesuatunya kepada hadits Rasulullah SAW dan praktek penduduk Madinah.
Mazhab ini adalah kebalikan dari mazhan Al-Hanafiyah. Kalau Al-Hanafiyah banyak sekali mengandalkan nalar dan logika, karena kurang tersedianya nash-nash yang valid di Kufah, mazhab Maliki justru ‘kebanjiran’ sumber-sumber syariah. Sebab mazhab ini tumbuh dan berkembang di kota Nabi SAW sendiri, di mana penduduknya adalah anak keturunan para shahabat. Imam Malik sangat meyakini bahwa praktek ibadah yang dikerjakan penduduk Madinah sepeninggal Rasulullah SAW bisa dijadikan dasar hukum, meski tanpa harus merujuk kepada hadits yang shahih para umumnya.Diikuti oleh sekitar 25% muslim di seluruh dunia.
B.    KARYA
1.       Menghimpun hadist Rasullah SAW dan Hafal 100.000 Hadist
2.      Kitab Al Muwattha (Kitab Fiqh dan Hadist) Berisi kumpulan Hadist Rasullah
3.       Kitab Fiqh Al Mudawwanah Al Kubra berisi kurang lebih 1036 fatwa Imam Malik yang dibuat oleh muridnya ,yaitu Assad Bin Furat Al Naisaburi dan disempurnakan oleh Sahnun (Abd Al Salam Bin Sa’id Al Tanukhi)

C.   PENYEBARAN MAHZAB
1.       Di kota Madinah ,Makkah dan sekitarnya ,sampai ke Mesir pula
2.      Di Andalusia
3.       Di wilayah Afrika ,seperti Maroko,Mesir,Alajair,Tunisia,dan Libia.
4.      Di Jazirah Arab ,seperti Kuwait dan Arab Saudi
Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup, dan meninggal di sana; dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hadits.
D.   DASAR MAHZAB
Imam Malik membangun madzhabnya dengan 20 dasar;
1.       Al-Quran,
2.      As-Sunnah (dengan lima rincian dari masing-masing Al-Quran dan As Sunnah; tekstualitas, pemahaman zhahir, lafaz umum, mafhum mukhalafah, mafhum muwafakah, tanbih alal illah),
3.       Ijma’ Al Shahabah : Konsensus para sahabat Rasullah SAW
4.      Ijma Ahl Madinah : Konsensus  para penduduk Madinah (Amal Ahl Madinah)
5.      Fatwa Al Shahabah : Fatwa dari sahabat besar
6.       Qiyas                     : Menganalogikan masalah yang ada berdasarkan hukum yang telah ada pada Al Qur’an dan Hadist
7.      Istihsan                                   : Mendahulukan Qiyas Khafi daripada Qiyas Jali        :
8.      Sada Al Dzarai’             : Menutup Jalan/perbuatan yang mengarah pada hal yang diharamkan
9.       muraatul khilaf,
10.  Istishab                                    : Dalil yang dulu tetep berlaku samapi sekarang
11.    maslahah mursalah      : Mashalatan yang tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist
12.    syar’u man qablana (syariat nabi terdahulu)
13.    Dll

3.MAHZAB SYAFI’I
Didirikan oleh Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (150 – 204 H). Beliau dilahirkan di Gaza Palestina (Syam) tahun 150 H, tahun wafatnya Abu Hanifah dan wafat di Mesir tahun 203 H.
A.   BIOGRAFI
a.       Nama Lengkap                        : Abu Abdillah Muhamad Bin Idris Bin Abbas Bin Utsman Bin Syafi’I Bin Said Bin Ubaid Bin Yazid Bin Hasyim Bin Abdul Muthalib Bin ABd Al Manaf Bin Qushay
b.      Lahir                            : Gaza,Rajab 150H/767M
c.       Wafat                          : Kairo,29 Rajab 204H/20 Januari 820 M
Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis madzhab lamanya (madzhab qodim). Kemudian beliu pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru (madzhab jadid). Di sana beliau wafat sebagai syuhadaul ‘ilm di akhir bulan Rajab 204 H.
B.    KARYA
1.       Salah satu karangannya adalah “Ar-Risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al-Umm” yang berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi’i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan ushul. Beliau mampu memadukan fiqh ahli ra’yi (Al-Hanafiyah) dan fiqh ahli hadits (Al-Malikiyah)
2.      Qaul Qadim (pendapat lama) dalam kitab AL Hujjah di Baghdad dan Qaul Jadid (pendapat baru) dalam kitab Al Umm di Kairo
3.       Kitab Ushul Fiqh bernama Ar-Risalah
4.      Kitab oleh para muridnya berdasarkan pada pendapat Imam Al Syafi’I ,yaitu kitab Harmalah ,kitab Ikhtilaf AlHadist

C.   PENYEBARAN MAHZAB
Pengikutnya tersebar terutama :
1.       Asia:IndonesiaTurki,SyriaIran,Somalia,ThailandKambojaVietnamSingapuraFilipinaSri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei.
2.      Kota Mesir: Di masjid Amr bin Ash
3.       Di wilayah Irak: Wilayah Khurasan (Afganistan),Pakistan,Syam,Yaman,Persia,Hijaz,India,Afrika,Andalusia
4.      Di wilayah Arab Selatan,Afrika Timur,Asia Timur,Asia Tenggara,dan Arab Saudi.

D.   DASAR MAHZAB
Dasar madzhabnya:
1.       Al-Quran,
2.      Sunnah : Hadist Ahad dan perawi yang terpercaya
3.       Ijma’    : Konsesus para ulama
4.      Qiyas. : Menganalgikan masalah yang belum ada pada hukum Al Qur’an dan Hadist yang sudah ada
5.      Qaul Shahabi : Pendapat para sahabat Rasullah
6.       Al Istishab     : Hukum masa lalu tetap berlaku sampai masa sekarang
7.      Beliau juga tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu masalah) sebagai dasar madzhabnya,
8.      Beliau menolak maslahah mursalah dan perbuatan penduduk Madinah. Imam Syafi’i mengatakan, ”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah menciptakan syariat.” Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi’i adalah nashirussunnah (pembela sunnah),”
Kitab “Al-Hujjah” yang merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Za’farani, Al-Karabisyi dari Imam Syafi’i. Sementara kitab “Al-Umm” sebagai madzhab yang baru yang diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al-Muzani, Al-Buwaithi, Ar-Rabi’ Jizii bin Sulaiman. Imam Syafi’i mengatakan tentang madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,” memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia.




4.MAHZAB AHMAD BIN HANBAL
Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Asy Syaibani (164 – 241 H). Dilahirkan di Baghdad dan tumbuh besar di sana hingga meninggal pada bulan Rabiul Awal. Beliau memiliki pengalaman perjalanan mencari ilmu di pusat-pusat ilmu, seperti Kufah, Bashrah, Mekah, Madinah, Yaman, Syam.
A.   BIOGRAFI
a.       Nama Lengkap : Ahmad Bin Hanbal Bin Hilal Bin Asad Bin Idris Bin Abdullah Bin Hasan Al Syaibani
b.      Lahir                : Baghdad,Rabiul Awal 164H/780 M
Beliau berguru kepada Imam Syafi’i ketika datang ke Baghdad sehingga menjadi mujtahid mutlak mustaqil. Gurunya sangat banyak hingga mencapai ratusan. Ia menguasai sebuah hadis dan menghafalnya sehingga menjadi ahli hadis di zamannya dengan berguru kepada Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Bukhari (104 – 183 H).
Imam Ahmad adalah seorang pakar hadis dan fiqh. Imam Syafi’i berkata ketika melakukan perjalanan ke Mesir,”Saya keluar dari Baghdad dan tidaklah saya tinggalkan di sana orang yang paling bertakwa dan paling faqih melebihi Ibnu Hanbal (Imam Ahmad),”
B.    KARYA
1.       Kitab Musnad , Kitab Tafsir Al Qur’an ,Kitab Nasikh Wa Al Mansukh ,Kitab Al Mugaddamwa Al Muakhkhar Fi Al Qur’an ,Kitab Jawab Al Qur’an ,Kitab Tarikh , Kitab Manasik Alkabir ,Kitab Manasik Al Shaghir ,Kitab Tha’at Al Rasul ,Kitab Al-Illah,dan Kitab Al Ishalah.
Imam Ahmad tidak mengarang satu kitab pun tentang fiqhnya. Namun pengikutnya yang membukukannya madzhabnya dari perkataan, perbuatan, jawaban atas pertanyaan dan lain-lain. Namun beliau mengarang sebuah kitab hadis “Al-Musnad” yang memuat 40.000 lebih hadis. Beliau memiliki kukuatan hafalan yang kuat. Imam Ahmad mengunakan hadis mursal dan hadis dlaif yang derajatnya meningkat kepada hasan bukan hadis batil atau munkar.
Di antara murid Imam Ahmad adalah Salh bin Ahmad bin Hanbal (w 266 H) anak terbesar Imam Ahmad, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal (213 – 290 H). Shalih bin Ahmad lebih menguasai fiqh dan Abdullah bin Ahmad lebih menguasai hadis. Murid yang adalah Al-Atsram dipanggil Abu Bakr dan nama aslinya; Ahmad bin Muhammad (w 273 H), Abdul Malik bin Abdul Hamid bin Mihran (w 274 H), Abu Bakr Al-Khallal (w 311 H), Abul Qasim (w 334 H) yang terakhir ini memiliki banyak karangan tentang fiqh madzhab Ahmad. Salah satu kitab fiqh madzhab Hanbali adalah “Al-Mughni” karangan Ibnu Qudamah. 


C.   PENYEBARAN MAHZAB
Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.
1.       Di kota Baghdad ,wilayah Syam,Di Mesir pada abad ke-7 M
2.      Di Arab Saudi ,di Wilayah Jazirah Arab ,Palestina,Syria,dan Iraq

D.   DASAR MAHZAB
Dasar madzhab Ahmad adalah :
1.       Al-Quran,
2.      Sunnah,
3.       Fatwa Shahabi              : Pendapat para sahabat Rasullah SAW
4.      fatwah sahahabat         : Berdasarkan AL Qur’an dan Sunnah
5.      Ijam’                            :Konsesus para ulama
6.       Hadist Mursal dan Dhaif
7.      Qiyas                           : Menganalogikan masalahyang belum ada berdasarkan hukum Al Qur’an dan Sunnah yang telah ada
8.       Istishab,
9.      Maslahah mursalah,
10.  saddudzarai’.
B.MAHZAB SYIAH
1. PENGERIAN SYIAH
Syi’ah atau lebih dikenal lengkapnya dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali pada awal mula perkembangannya juga banyak memiliki aliran. Namun demikian hanya tiga aliran yang masih ada sampai sekarang, yaitu Itsna ‘Asyariah (paling banyak diikuti), Ismailiyah dan Zaidiyah. Di dalam keyakinan utama Syi’ah, Ali bin Abu Thalib dan anak-cucunya dianggap lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan sebagai khalifah dan imam bagi kaum muslimin. Di antara ketiga mazhab Syi’ah terdapat perbedaan dalam hal siapa saja yang menjadi imam dan pengganti para imam tersebut pada saat ini.
2, MACAM-MACAM SYIAH
Terdapat mahzab syiah yang membahas bidang hukum islam (fiqh) diantaranya :

1.    SYIAH IMAMIYAH
1.    IMAM MAHZAB
Terdapat 12 Imam yang harus diikuti oleh pengikut syiah ,diantaranya yaitu Ali bin Abi Thalib,Hasan bin Ali,Husein Bin Ai,Ali Zain Al Abidin ,Muhammad al Baqir,Ja’far al Shadiq ,Musa al Kazhim,Ali Al Ridha ,Muhammad Al Jawwad, Ali Al Hadi ,Hasan AL Askari,dan Muhammad Al Mahdi.
Mazhab Ismaili atau Mazhab Tujuh Imam berpendapat bahwa Ismail bin Ja’far adalah Imam pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-Kadzim. Dinisbatkan kepadaIsmail bin Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Garis Imam Ismailiyah sampai ke Imam-imam Aga Khan, yang mengklaim sebagai keturunannya.
Mereka berpendapat bahwa yang berhak menjadi Imam/Khalifah adalah yang merupakan keturunan Ali bin ABi Thalib dan Fatimah Putri Rasullah SAW ,dan ditunjuk oleh Imam/Khalifah sebelumnya.
2.    SYIAH ISMAILIYAH
1.       IMAM MAHZAB
Imamnya sama dengan Imam pada Syiah Imamiyah tetapi terjadi perbedaan pada Imam yang ketujuh. Syiah Ismailiyh hanya mengakui tujuh Imam yangnyata dengan imam yang ketujuh adalah Ismail anak dari Ja’far al Shadiq bukan Imam yang seperti syiah Imamiyah ,yaitu Musa Al Kazhim . Sementara itu pula,Ayah dari Ismail terkenal atas ilmunya dan satu guru dengan Imam Abu Hanifah.
B.    KARYA
Adapun kitab dalam bidang fiqh Syiah Ismailiyah ,yaitu:
1.       Al Mukhtashar al Nafi karya Abu Qasim al Husain
2.      Al Huli
3.       Syara’I al Islam Karya Ja’far Al Hasan al Huli
4.      Jawahir al Kalam karya Muhammad al Najafi
Sedangkan bidang ushul fiqh:
1.       Al kafi karya Ja’far Muhammad bin Yaqub al Khulaini
2.      Al tahzib dan al I’tibar karya Muhammad bin Hasan
3.       Dll




3.SYIAH ZAIIDLYAH
A.IMAM MAHZAB
Mahzab yang paling dekat dengan ahlusunnah/sunni. Mahzab ini adalah pengikut dari Zaid bin Ali Zain Al Abidin bin Husain bin Abi Thalib,yang juga merupakan keturunan dari Fatimah Putri dari Rasullah SAW.
Mazhab Zaidi atau Mazhab Lima Imam berpendapat bahwa Zaid bin Ali merupakan pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya Ali Zainal Abidin, ketimbang saudara tirinya, Muhammad al-Baqir. Dinisbatkan kepada Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Setelah kematian imam ke-4, Ali Zainal Abidin, yang ditunjuk sebagai imam selanjutnya adalah anak sulung beliau yang bernama Muhammad al-Baqir, yang kemudian diteruskan oleh Ja’far ash-ShadiqZaid bin Ali menyatakan bahwa imam itu harus melawan penguasa yang zalim dengan pedang. Setelah Zaid bin Ali syahid pada masa Bani Umayyah, ia digantikan anaknya Yahya bin Zaid.

C.   KARYA
Fatwa atau kumpulan pendapatnya terdapat dalam kitab bernama   al Majmu       ,berisikan hadist ,tafsir,dan fiqh.   Kitabnya berisikan fatwa yang hampir sama dengan 4 Imam Mahzab Ahlusunnah/Sunni,karena diistinbathkan pada Alqur’an ,al Hadist,dan pendapat sabahat Rasullah SAW.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar