IMPLEMENTASI HACCP PADA PRODUK MAKANAN
“SIMULASI PENERAPAN HACCP PADA PRODUK TELUR MATA SAPI”
PENGENDALIAN KEAMANAN PANGAN HALAL
DISUSUN OLEH
DESTA VANTYCA
KELAS
KIMIA IIB
NIM
1113096000064
DOSEN
ANNA MUAWANAH ,M.Si

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI KIMIA
TAHUN ANGKATAN 2013-2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….4
1.1
Latar Belakang……………………………………………………………………………4
1.2 Tujuan …………………………………………………………………………………….4
BAB
II
IDENTIFIKASI
PRODUK………………………………………………………………......5
2.1
Nama Produk………………………………………………………………………….......5
2.2
Definisi Produk………………………………………………………………………........5
2.3
Deskripsi Produk………………………………………………………………………….6
2.3.1
Komposisi Produk……………………………………………………………………..6
2.3.2 Expired Date……………………………………………………………………………6
2.3.3
Kontraposisi Gizi…………………………………………………………………….....6
2.3.4
Sifat Kimia Telur……………………………………………………………………….7
2.3.5
Kualitas Telur…………………………………………………………………………..7
2.3.6
Pemilihan Telur Yang Baik …………………………………………………………...7
2.3.7
Proses Penyimpanan Telur…………………………………………………………….8
2.3.8
Tips Memilih Telur Yang Segar …………………………………………………........8
2.3.9
Saran Penyajian…………………………………………………………………….......8
2.3.10
Tips Pengawetan Telur………………………………………………………………....8
2.4
Teknik Menggoreng Telur……………………………………………………………......9
2.5
Cara Penyimpanan Produk Jadi…………………………………………………………9
2.6
Cara Konsumsi…………………………………………………………………………….9
2.7
Manfaat telur………………………………………………………………………………9
BAB III
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL…………………………………………………10
BAB IV
ANALISIS DAN RESIKO BAHAYA……………………………………………………….12
4.1 Identifikasi Bahaya………………………………………………………………………..12
4.2 Analisis Kategori Resiko Bahaya
pada Telur Mata Sapi………………………………16
BAB V
DIAGRAM ALIR……………………………………………………………………………..18
5.1 Diagram
Alir Produk Telur Mata Sapi Kombinasi……………………………………..18
5.2 Proses
Pengolahan Bahan Baku………………………………………………………….19
BAB
VI
PRNGENDALIAN
TITIK KRITIS PRODUK……………………………………………..20
6.1 Titik Kritis Produk……………………………………………………………………….20
BAB
VII
PENUTUP…………………………………………………………………………………....20
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..21
SIMULASI PENERAPAN HACCP PADA PRODUK TELUR MATA SAPI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Konsep HACCP merupakan suatu metode
manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip
yang sudah dikenal,yang ditunjukkan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat
terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan,dan tindakan
pengendalian ditempatkan untuk mencegah
munculnya hazard tersebut. HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk
mewakili suatu system hazard dan titik kendali kritis (HACCP). Haccp ini untuk
memastikan bahwa keamanan makanan memeangdikelola dengan efektif dan untuk
menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan
pengujian.
Penerapan HACCP bukan merupakan
suatu jaminan pangan yang zero risk (tanpa resiko) ,tetapi dirancang untuk meminimumkan resiko bahaya
keamanan pangan.Analisa bahaya adalah suatu hal yang sangat penting dalam penyusunan
suatu rencan HACCP.Untuk menetapkan rencana dalam rangka mencegah bahaya
keamanan pangan,maka bahaya yang signifikan atau beresiko tinggi dan tindakan
pencegahan harus diidentifikasi. Hanya bahaya yang signifikan atau yang
memiliki resiko tinggi yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan CCP.
CCP didefinisikan sebagai suatu
titik,langkah atau prosedur dimana pengendalian dapat diterapkan dan bahaya
keamanan pangan dapat dicegah,dihilangkan,atau diturunkan sampai keatas yang
dapat diterima.
1.2 Tujuan
1.2.1
Secara Umum :
a.
Meningkatkan
kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan
penyakit melalui makanan (Food Born Disease) dengan “Telur Mata Sapi”
1.2.2
Secara Khusus :
a.
Mengevaluasi
cara produksi “Telur Mata Sapi”
b.
Memperbaiki
cara produksi “Telur Mata Sapi”
c.
Memantau
& mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi pada produksi “Telur Mata
Sapi”
d.
Meningkatkan
inspeksi mandiri pada proses produksi “Telur Mata Sapi”
BAB II
IDENTIFIKASI PRODUK
2.1Nama Produk : Telur
Mata Sapi
2.2Definisi Produk
Telur adalah bahan makanan yang
berkualitas,karena telur mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi.Oleh karena
itu telur dikenal sebagai suplemen alami.Bukan hanya komposisi nutrisi telur
,tetapi telur juga digunakan sebagai produk pangan .
Telur mata sapi adalah hidangan yang lezat. Sebab , Telur merupakan
makanan yang banyak digemari oleh masyarakat ,karena cita rasanya yang enak .
Selain itu ,telur juga menjadi sumber protein tinggi. Telur sebagai protein hewani yang
baik pada proses pertumbuhan,sehingga mengonsumsi telur adalah pilihan terbaik
untuk menjadikan telur sebagai makanan bergizi bagi kita . Telur memiliki banyak manfaat, murah, dan
mudah didapat. Selain kaya protein, telur juga memiliki kandungan asam amino
esensial yang hampir setara dengan asam amino yang ada di air susu ibu (ASI).
Tak kalah hebatnya, telur pun memiliki
beragam vitamin
yang bagus untuk pertumbuhan kita di antaranya vitamin A, vitamin D, vitamin B
kompleks (semuanya termasuk vitamin B 12).
Selain itu, telur juga menyimpan zat besi dan zat-zat mineral
lainnya seperti kalsium, sodium, magnesium, dan fosfor. Mengkonsumi telur
setiap hari tak akan menyebabkan tubuh menjadi gemuk karena telur tak terlalu
memiliki lemak yang tinggi. Telur juga sama sekali tidak memiliki kandungan
karbohidrat, walaupun telur mempunyai 59 kalori.Telur yang biasanya dikonsumsi
oleh masyarakat umum biasanya berasal dari hewan,misalkan ayam dan bebek.
Banyak orang yang bilang kalau terlalu banyak makan telur akan membuat kolesterol menjadi naik. Ternyata, penelitian menyebutkan bahwa telur tidak memiliki sama sekali memengaruhi kadar kolestrol seseorang. Kecuali jika anda memiliki kolestrol tinggi, memang sebaiknya jangan memakan kuning telurnya. Cukup putih telurnya saja karena kuning telur mengandung banyak kolestrol sebanyak 213 mg. Namun, jika kita tidak memiliki masalah dengan kolestrol, mengkonsumsi sebutir telur setiap hari tidak akan menimbulkan masalah. Yang penting, kita tetap memperhatikan asupan makanan lainnya dalam tubuh.
Banyak orang yang bilang kalau terlalu banyak makan telur akan membuat kolesterol menjadi naik. Ternyata, penelitian menyebutkan bahwa telur tidak memiliki sama sekali memengaruhi kadar kolestrol seseorang. Kecuali jika anda memiliki kolestrol tinggi, memang sebaiknya jangan memakan kuning telurnya. Cukup putih telurnya saja karena kuning telur mengandung banyak kolestrol sebanyak 213 mg. Namun, jika kita tidak memiliki masalah dengan kolestrol, mengkonsumsi sebutir telur setiap hari tidak akan menimbulkan masalah. Yang penting, kita tetap memperhatikan asupan makanan lainnya dalam tubuh.
2.3Deskripsi Produk
2.3.1
Komposisi Produk :
1.
Komposisi Utama :
2.
Telur
Ayam
3.
Merica
4.
Garam
5.
Minyak
goring
2. Komposisi Tambahan
:
1. Garam
2. Bawang Merah
3. Bawang Putih
4. Cabai
5. Bumbu Masak Lainnya
2.3.2
Expired Date : Disarankan untuk dikonsumsi
langsung atau 1 jam setelah telur mata sapi siap saji.
2.3.3
Kontraposisi Gizi
Zat Gizi
|
Telur ayam
|
Telur bebek
|
Kalori (kkal)
|
162
|
189
|
Protein (gr)
|
12,8
|
13,1
|
Lemak (gr)
|
11,5
|
14,3
|
Karbohidrat (gr)
|
0,7
|
0,8
|
Vitamin A (SI)
|
900
|
1230
|
Thiamin (mg)
|
0,10
|
0,18
|
Vitamin C
|
0
|
0
|
2.3.4
Sifat Kimia Telur
Sifat
kimia telur yang dapat digunakan sebagai bahan emulsifier,bahan pengembang,dan
texturance menjadi dasar telur sebagai campuran bahan kue,es krim,pasta,dan
produk pangan lainnya.
2.3.5
Kualitas Telur
Kualitas telur dalam beberapa parameter dan skor (1-10),yaitu:
1.
Kesegaran
(9,24)
2.
Keamanan
(8,76)
3.
Nilai
nutrisi (8,35)
Kualitas telur
akan terdegrasi sesuai dengan lama penyimpanan.Bahkan beberapa rekomendasi
pemakaian telur berkaitan erat dengan kesegaran,misalnya untuk menghasilkan
konsistensi yang baik pada telur mata sapi,di rekomendasikan penggunaan telur
sebelum melewati 10 hari dan waktu bertelur (laying date). Dan untuk omlet
dapat digunakan dengan telur yang erumur sampai 20 hari,sedangkan untuk
pembuatan kue dapat digunakan yang berumur 27 hari.
2.3.6
Pemilihan Telur Yang Baik
Cara Memilih
telur yang baik ,antara lain:
1)
Kondisi
cangkang telur yang tidak retak
2)
Ukuran
telur yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
3)
Warna
telur tidak pucat atau terlalu gelap
4)
Bersih
dari berbagai kotoran ataupun noda
5)
Tekstur
kulit telur halus mulus dan tidak kasar
6)
Tenggelam
di dalam air,jika dimasukkan kedalam air tidak terapung
7)
Telur
yang bagus ,yaitu yangtidak bersuara saat telur dikocok
8)
Apabila
diteropong terlihat jernih dan kuning telur ada di tengah telur
9)
Baunya
normal dan tidak berbau busuk
10)
Bentuknya
lonjong normal dan tidak bulat
11)
Pilih
yang dikemas dengan baik dan mengandung omega 3
2.3.7
Proses Penyimpanan Telur
1)
Letakkan
telur pada tempat telur dengan posisi yang runcing pada bagian bawah dan bagian
tumpul diatas.
2)
Hindari
telur disimpan ditempat yang berbau ,seperti dekat bawang ,ikan asin ,dan
sabun.
3)
Simpan
telur pada suhu 0-15C dengan kelembaban 85-90% . Sehingga telur dapat disimpan
sampai 6 bulan.
2.3.8
Tips Memilih Telur Yang Segar
1)
Telur
diletakkan di depan cahaya dan diteropong isinya sambil diputar-putar
2)
Bila
kuning telur bergeser,telur sudah kurang segar
3)
Bila
kuning telur sudah pecah dan becampur berarti telur sudah rusak
4)
Telur
direndam dalam air tawar atau larutan garam 10% (1 sendok the garam dalam 2
gelas air)
5)
Bila
telur tenggelam menandakan telur masih segar . Bila terapung ,berarti kantong
udara di ujung telur membesar dan menandakan telur sudah lama
6)
Bila
telur melayang dalam larutan garam ,berarti telur sudah rusak
2.3.9
Tips Pengawetan Telur
1)
Melapisi
telur dengan minyak
2)
Merendam
telur dengan kapur tohor
3)
Merendam
telur dengan air hangat
4)
Merendam
telur dengan daun jambu biji
5)
Merendam
telur dengan kulit akasia
6)
Merendam
telur dengan larutan teh
7)
Menyimpan
telur dalam lemari Es
8)
Mengawetkan
dengan menjadikan telur menjadi telur asin
2.3.10
Saran Penyajian
1)
Siapkan
wajan anti lengket lalu panaskan minyak atau mentega.
2)
Pecahkan
telur dan tuang. Perhatikan cara menuangnya harus tepat di bagian atas wajan
yang langsung bersentuhan dengan api.
3)
Telur
akan segera mengeras lalu kecilkan apinya.
4)
Geser
wajan secara perlahan agar telur ceplok tidak kering dan gosong.
5)
Siramkan
minyak panas ke tengah wajan pas ke kuning telurnya.
6)
Telur
ceplok akan matang sempurna sekitar dalam waktu 1 menit.
7)
Bagi
Anda yang menyukai telur ceplok setengah matang atau kuning telurnya masih
terlihat cair, saat memasak cukup 30 detik saja.
8)
Jangan
lupa menaburkan garam dan merica saat menggoreng telur.
9)
Sajikan
telur ceplok dengan saus sambal sebagai pelengkap.
10)
Telur
ceplok siap disantap.
2.4
Teknik Menggoreng Telur
2)
Over
medium : Telur digoreng bolak-balik sampai kuning
telur tidak bergoyang- goyang lagi tapi
masih setengah matang.
3)
Over
easy (runny) : Telur dipecahkan
di atas penggorengan dan dibalik sekali, tapi kuning telur masih setengah
matang
4)
Sunny
side up : Telur digoreng tanpa dibalik,
kuning telur masih encer di dalam. Seringkali minyak disiram-siramkan ke bagian
kuning telur agar tidak terlalu mentah, dikenal juga sebagai eggs up.
5)
Fried : Telur digoreng
bolak-balik sampai kedua sisi, kuning telur dipecahkan dan digoreng sampai
kuning telur matang.
1)
Telur
Ayam yang sudah dicuci disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dingin dengan
suhu -2C
2)
Telur
Mata Sapi yang sudah dimasak disimpan dalam wadah yang tertutup pada suhu ruang
28C
2.6
Cara Konsumsi
1)
Dikonsumsi
langsung atau maksimal 1 jam setelah penyajian
2.7
Manfaat Telur
1)
Sumber
protein
2)
Membantu
perkembangan otak
3)
Memicu
rasa bahagia
4)
Kesehatan
mata
5)
Menghilangkan
jerawat
6)
Menjaga
berat badan tetap sehat
7)
Menghilangkan
ketombe
8)
Kesehatan
rambut dan kuku
9)
Membantu
dalam kehamilan
10)
Mecegah
kanker dan penyakit jantung
11)
Menyehatkan
jantung
12)
Membentuk
otot
13)
Menyembuhkan
gangguan paru-paru
14) Menjaga stamina
BAB III
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Standar
Prosedur
Operasional
|
PENGOLAHAN TELUR MATA SAPI
|
|
Pengertian
|
:
|
Pengolahan
Telur Mata Sapi adalah suatu proses mulai dari persiapan Telur Ayam dan bahan
lain (garam, merica dan minyak), sampai menjadi makanan yang siap dikonsumsi.
|
Tujuan
|
:
|
1)
Mengolah Telur
Ayam menjadi makanan yang siap dikonsumsi
2)
Meningkatkan
dan mempertahankan warna, aroma, rasa, konsistensi dan penampilan makanan.
3)
Meningkatkan
nilai gizi makanan.
4)
Makanan bebas
dari mikroorganisme dan bahan beracun dan berbahaya
|
Prosedur
|
:
|
1)
Panaskan
Wajan, tuang minyak goreng secukupnya.,
2)
Pecahkan
sebutir telur dan masukkan ke dalam wajan.
3)
Taburkan
merica dan garam di atas permukaan telur
4)
Balik
sebentar, kemudian angkat dan siap disajikan
5)
proses
penggorengan telur mata sapi pada suhu 120C selama 8 menit
|
Kebijakan
|
1)
Setiap
penjamah makanan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menjamah makanan
dengan sabun anti septic dan air yang bersih.
2)
Setiap
peralatan persiapan, pengolahan, dan distribusi harus dilakukan sterilisasi
sebelum digunakan
3)
Air yang digunakan
untuk proses persiapan dan pengolahan makanan harus terjamin kebersihannya
melalui pengujian mikrobiologis secara berkala
|
|
Unit terkait
|
1)
Bagian
persiapan bahan makanan
2)
Bagian
pengolahan bahan makanan
3)
Bagian
mikrobiologi
|
bab
iv
analisis
dan resiko bahaya
4.1 Identifikasi Bahaya
NO
|
INGREDIENT
|
BAHAYA
B(M)/K/F
|
JENIS
BAHAYA
|
CARA
PENCEGAHAN
|
1.
|
Telur
|
M
F
K
|
1)
Salmonela
sp
2)
Kotoran,
retak, dan terdapat bintik merah pada cangkang serta telur tidak tenggelam
dalam air,
3)
Busuk
|
1)
Digoreng
pada suhu 120C selama 8 menit dan di uji laboratorium
2)
Adanya
spesifikasi bahan makanan
|
2.
|
Merica
|
M
K
F
|
1)
Jamur
2)
Bau
apek,
3)
Terdapat
kotoran
|
1)
Menyimpan
di tempat kering dan tertutup
2)
Sortir
3)
Ada
Spesifikasi bahan makanan
|
3.
|
Garam
|
M
F
|
1)
Bacillus
Coagulans
2)
Debu,
kerikil Mencair
|
1)
Penyimpanan
di tempat kering dan bersih
2)
Pemilihan
garam beyodium dalam kemasan.
3)
Tidak
terkena sinar matahari langsung
|
4.
|
Minyak
goreng
|
K
F
|
1)
Air,enzim,
cemaran limbah, Berbau tengik
2)
Warna
minyak tidak kuning bening
3)
Kemasan
rusak, tanggal kadaluarsa
|
1)
Simpan
di tempat tertutup dan tidak terkena sinar matahari melakukan uji
laboratorium
2)
Melakukan
spesifikasi bahan makanan
3)
Pemilihan
produk dengan kemasan utuh dan membaca label kemasan
|
5
|
Persiapan
Persiapan
Bahan Baku
Persiapan
Peralatan masak dan peralatan saji
Persiapan
Higiene dan sanitasi penjamah makanan
|
M
K
F
|
1)
Bakteri
1)
Rambut
2)
Kuku
3)
Karat
pada wajan
1)
Serangga
2)
Kerikil
|
1)
Pencucian
telur ayam dengan air bersih dan mengalir
2)
Penyimpanan
bahan makanan dengan wadah tertutup, lama penyimpanan,
dan suhu yang tepat dan sesuai dengan bahan makanan.
3)
Hygiene
dan sanitasi alat, ruangan, dan tenaga persiapan.
4)
Pemakaian
sarung tangan, celemek, dan tutup kepala ketika pengolahan
5)
Memastikan
wajan yang digunakan untuk menggoreng tidak berkarat.
6)
Tenaga
persiapan tidak saling bicara saat mempersiapkan bahan makanan.
7)
Pencucian
terlebih dahulu alat yang digunakan untuk mengolah makanan
|
6
|
Pengolahan
|
M
F
|
1)
Bakteri
2)
Rambut
3)
Serangga
4)
Debu
5)
Kerikil
|
1)
Pemasakan
harus benar-benar matang dan mencapai suhu yang tepat.
2)
Tidak
meletakkan berdekatan antara bahan makanan yang matang dengan yang mentah.
3)
Hygiene
sanitasi alat, ruangan, dan tenaga pengelola.
|
7
|
Distribusi
|
M
F
|
1)
Bakteri
2)
Rambut
3)
Debu
4)
Kotoran
5)
Serangga
|
1)
Hygiene
sanitasi alat, ruangan, dan tenaga distribusi.
2)
Mempersingkat
jarak waktu antara pemasakan dengan pendistribusian.
3)
Pendistribusian
dengan wadah yang tertutup.
|
8
|
Penyajian
|
M
F
|
1)
Bakteri
2)
Serangga
3)
Rambut
4)
Debu
|
1)
Penyajian
makanan dengan kondisi hangat < 65C
2)
Tempat
penyajian tertutup
3)
Jangan
dibiarkan dalam waktu lebih dari 1 jam
|
Keterangan : 4.1.1
Identifikasi Bahaya
1)
M =
Mikrobiologis
2)
K =
Kimia
3)
F =
Fisik
4.2 Analisis
Kategori Resiko Bahaya pada Telur Mata Sapi
NO
|
BAHAN
|
KELOMPOK
BAHAYA
|
KATEGORI
RESIKO
|
|||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
|||
1.
|
Telur
|
VI
|
||||||
2
|
Merica
|
VI
|
||||||
8.
|
Garam
|
VI
|
||||||
9.
|
Minyak
goring
|
VI
|
Keterangan :
4.2.1 Kelompok Bahaya
1)
A =
Produk pangan yang tidak steril dan dibuat untuk konsumsi kelompok beresiko (lansia,
bayi, immunocompromized)
2)
B =
Produk mengandung ingredient sensitive thd bahaya
biologis/kimia/fisik
3)
C =
Proses tidak memiliki tahap pengolahan yang terkendali yang secara efektif
membunuh mikroba berbahaya atau menghilangkan bahaya kimia atau fisik
4)
D =
Produk mungkin mengalami rekontaminasi setelah pengolahan sebelum
pengemasan
5)
E = Ada
potensi terjadinya kesalahan penanganan selama distribusi atau oleh/konsumen
yang menyebabkan produk berbahaya
6)
F =
Tidak ada tahap pemanasan akhir setelah pengemasan atau di tangan konsumen atau
tidak ada pemanasan akhir atau tahap pemusnahan mikroba setelah pengemasan
sebelum memasuki pabrik (untuk bahan baku) atau tidak ada cara apapun bagi
konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan atau menghancurkan bahaya kimia atau
fisik.
4.2.2 Tingkatan Bahaya (Kategori
Resiko Bahaya)
1)
0 : Tidak mengandung bahaya A sampai F
2)
I : Mengandung 1 bahaya B sampai F
3)
II : Mengandung 2 bahaya B
sampai F
4)
III : Mengandung 3 bahaya B sampai F
5)
IV : Mengandung 4 bahaya B sampai F
6)
V : Mengandung 5 bahaya B sampai F
7)
VI : Kategori resiko paling tinggi (semua
produk yang mempunyai bahaya A)
BAB V
DIAGRAM ALIR
5.1 Diagram Alir Produk Telur Mata Sapi Kombinasi

5.2 Proses Pengolahan Bahan Baku

BAB VI
PRNGENDALIAN TITIK KRITIS PRODUK
6.1 Titik Kritis Produk

BAB VII
PENUTUP
Telur sebagai produk pangan memberikan manfaat yang baik bagi
kesehatan tubuh manusia . Sehingga ,telur baik untuk dikonsumsi oleh
masyarakat.Selain itu telur juga dapat dikombinasikan dengan bahan baku lainnya
menghasilkan produk pangan yang lebih variatif lagi dengan cita rasa yang lebih
enak lagi. Hal ini berdasarkan pada selera kita ,kita dapat mencari resep telur
lainnya dari berbaga ireferensi ,sehingga produk pangan telur dapat lebih
inovatif dan kreatif lagi. Tetapi jangan lupa untuk melakukan proses pengolahan
telur yang baik ,yaitu proses standarisasi dalam proses produksi telur
,sehingga nutrizi /gizi yang terkandung dalam telur dapat terjaga.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
1)
Ariensiwe.blogspot.com/2013/04/contoh-penerapan-haccp-pada-produksi.html?m=1
2)
Permathic.blogspot.com/2013/12/kandungan-gizi-dan-manfaat-telur-bagi.html?m=1
3)
Klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/07/21/berbagai-tips-menyimpan-telur-agar-bertahan-lama/
4)
Kulinologi.biz/index1.php?view&id=904
5)
Id.m.wikipedia.org/wiki/Telur_mata_sapi
6)
Husnulyakin.wordpress.com/2014/03/06/membuat-telur-mata-sapi-kimbinasi/#more-938
7)
Mietha.wordpress.com/2008/11/26/telur-makanan-berlimpah-gizi/
8)
Yatindwirahayu.wordpress.com/2012/08/12/laporan-haccp-yoghurt/
9)
Id.m.wikipedia.org/wiki/Telur_(makanan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar